Langsung ke konten utama

(PPKN) Kisah Bermoral tentang Pembullyan

Stop Iri dan Bully!
            Inilah kisahku, berawal dari hobiku yang suka membaca buku, banyak orang-orang yang memanggilku “Kutu Buku”. Oh ya, kenalkan namaku Stevani Alexander Eka Putri panggil saja vani. Aku salah satu anak yang kurang mampu di sekolah, dan aku dapat masuk ke sekolah SMP Pelita Harapan yang ellite ini karena aku pintar, sehingga aku mendapatkan bea siswa. Teman-teman banyak yang iri kepadaku karena aku selalu disanjung guru, sering menang dalam perlombaan,  mendapatkan nilai yang sempurna, dan karena itu pula, aku sering dibully.
            Sebenarnya, aku sangat ingin mendapatkan buku di dunia ini hanya 5. Ya, memang bukan hanya aku yang menginginkan buku itu, tetapi teman-teman juga menginginkannya. Judul bukunya “The Key to be Success” Dan aku sangat bersyukur, karena ada perlombaan fisika yang berhadiah buku itu bila juara 1, dan aku juga bersyukur karena hanya aku yang dipercayai sekolah untuk ikut lomba tersebut. Seperti biasa, teman-teman iri dan berusaha membuatku sakit sehingga aku tidak bisa mengikuti lomba itu.
            Pada saat hari lomba, mereka berusaha untuk  meracuni aku, dengan memasukkan banyak sambal di makananku. Dan, sebelum rencana itu berlangsung, mereka bersikap sangat baik kepadaku. Berbeda seperti hari-hari biasa  aku selalu dikucilkan. Tetapi, pada hari itu mereka menawarkan untuk pergi ke kantin bersama.
            “Eh, vani. Ayo ke kantin”. Kata Reza.
            “Wah, nggak usah.. Terima kasih. Aku nggak bawa uang saku banyak..” kataku
            “Hmm.. gak perlu khawatir soal itu, nanti kita yang teraktir. Lagi pula, kamu akan ikut lomba jadi kamu harus banyak makan supaya nanti gampang mikirnya, ya kan?” jawab Reza.
            “Yaudahlah, aku ikut…”  kataku.
            Sesampainya di kantin, aku duduk di samping reza, dan teman-temannya, kemudian ibu kantin membawakan mie untukku yang sudah dimasukkan banyak sambal itu.
            “Ini dia, sudah datang, mie dan banyak sambal” kata ibu kantin.
            Aku yang awalnya belum tau kalau di dalam makanan itu ada sambalnya, langsung terkejut dan tidak menyangka mereka akan berbuat hal yang sangat jahat. Tetapi, aku juga sangat bersyukur, untungnya ibu kantin memberitahu jika di dalam makanan itu terdapat sambal. Alhamdulilah, berarti Allah melindungiku. Tak ingin berlama-lama di kantin, aku segera keluar meninggalkan Reza dan teman-teman. Segera, aku pergi ke kantor guru untuk bersiap-siap pergi lomba.
            Singkat cerita, aku tiba di tempat lomba dan mengerjakan soal-soal lomba dan alhamdullilah aku memanangkan lomba tersebut dan berhasil meraih juara 1. Ya, tentu saja aku mendapatkan buku itu.
            Setelah teman-temanku tahu jika aku memenangkan lomba itu, mereka menjadi semakin iri dan berusaha semakin membullyku. Karena aku tidak tahan, akhirnya aku lapor ke BK, disana mereka dipanggil dan diberi nasehat,
            “Kalian semua jangan pernah iri dengan kemampuan orang lain dan apa yang dipunyai oleh orang lain, karena tidak semua orang dikaruniai hal yang sama. Setiap anak, beda bakat. Vani ini pintar, ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Tetapi, ia berusaha sangat keras untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Kalian tidak memiliki hak untuk membullynya. Setiap orang berhak untuk diperlakukan dengan hormat. Lagi pula, jika kalian berbuat baik kepada vani, kan kalian bisa membaca buku langka itu bersama-sama. Ya kan?” jelas guru BK panjang lebar. Akhirnya, mereka yang membully vani sadar dan berjanji untuk tidak membullynya lagi. Sampai sekarang, mereka bersahabat dengan baik dan saling menyayangi serta saling berbagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Legenda Danau Toba dan Strukturnya

kd. Legenda Asal-Usul Danau Toba Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.                                                                                                            Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tin...

Pengamatan Komponen Komponen di Lingkungan Sekolah

C. Mencoba D. Menalar Hasil Pengamatan Lingkungan Sekolah. 1.      Komponen Biotik Komponen biotik  adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolongkan berdasarkan jenis-jenis tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Berikut hasil observasi kelompok kami mengenai makhluk hidup yang termasuk dalam komponen biotik : No. Makhluk Hidup (Biotik) Jumlah Keterangan Tempat 1. Kupu-kupu (hewan) 2 ekor Depan toilet putra lantai 3 2. Ikan (hewan) 15 ekor 10 ikan terdapat disamping kelas 9I 5   ikan terdapat didekat tangga silang 3. Pohon Palm (tumbuhan) 16 pohon Disekeliling lapangan sekolah 4. Warga Sekolah (manusia) -Siswa : 874 -Guru dan   kepsek :61 -Karyawan & sta...

Teks Cerpen 'Ondel-Ondel, Kesenian Asal Betawi' dan Analisis Strukturnya

kd. Ondel-Ondel  ‘Ondel-Ondel’ Kesenian Betawi yang Makin Punah         “Yok kita nonton ondel-ondel yok, dungdung treettreet dungdungdung”  Bunyi alat musik tanjidor, pencak Betawi, bende, ningnong, rebana dan ketimpring terdengar jelas di telingaku. Bunyi nyanyian Pak Mamat, Pak Udin, Pak Saleh seakan tak asing lagi di telingaku. Aku yang mendengar adanya pertunjukan ondel-ondel ini langsung berlari ke luar rumah. Biasanya, setiap jam empat sore ini para pemain ondel-ondel selalu memberi pertunjukan yang cuma-cuma untuk penduduk kampung krukut.         “Eh, ada Neng Dina” sapa Pak Mamat.         “Iya pak” Jawabku dari dalam pagar.         “Kenapa Pak Mamat terlihat murung hari ini?” sambung Dina.         “Iya nih neng, saya bingung” jawab pak Mamat.      ...